Jagaku—Belum jelas jadwal pemilihan umum kepala
daerah untuk Gubernur dan Wakil Gubernur Sumatera Barat, kalangan partai politik
dan politisi tingka lokal sudah kasak-kusuk.
Sebelumnya mengapung nama-nama yang layak jadi calon
Gubernur Sumbar, kini muncul lagi tentang siapa calon Wakil Gubernur Sumbar
yang layak.
Ternyata, bursa bakal calon (balon) wakil gubernur
Sumatera Barat yang mengapung belakangan ini ternyata tidak kalah hebat dari
bursa balon gubernur. Diprediksi, tingkat persaingan sangat ketat jelang
penetapan pasangan oleh koalisi partai politik. Dari sejumlah nama, Syamsu
Rahim, Bupati Solok berada di atas angin.
“Meski mendaftar sebagai balon gubernur di Partai
NasDem, namun Syamsu Rahim, sepertinya mau menjadi orang nomor dua. Paling kuat
akan mendampingi Shadiq Pasadigoe. Bisa juga dengan Fauzi Bahar atau Irwan
Prayitno,” kata orang dekat Syamsu Rahim kepada Singgalang, Kamis (5/2) di
Padang.
Reputasi Syamsu Rahim selama memimpin di Kabupaten
Solok maupun di Kota Solok, sudah diakui banyak orang. Orang Solok Selatan pun
segan berat kepadanya. Perda etika yang menasional itu, terlahir ketika Syamsu
Rahim menjadi walikota.
Ada juga yang mengatakan, Syamsu Rahim sadar dengan
kondisinya. “Daging-”nya tidak tebal-tebal amat. Untuk pilkada “daging” tebal
dibutuhkan, walau pun tidak menentukan.
Faktor lain yang menguntungkan Syamsu Rahim, dia dulu
birokrat yang dikenal luas di Sijunjung, Sawahlunto hingga Dharmasraya. Selama
ini jadi bupati, dia mengusung gagasan membangun semangat keminangkabauan yang
dianggapnya telah pudar.
Syamsu Rahim kepada Singgalang menyebutkan, dia siap di
posisi apa saja. Jadi gubernur dia juga siap, untuk wagub dia mau pula. “Saya
serahkan kepada masyarakat. Saya tak mengejar jabatan, tapi ingin menafkahkan
hidup bagi orang banyak,” katanya.
Pengamat politik dari Unand, Edi Indrizal menyebutkan,
pilgub kali ini akan berlangsung ketat dan menarik. Selain faktor ketokohan,
faktor geopolitik juga menentukan.
“Yang jelas, kepala daerah yang kiprahnya bagus selama
menjabat dan dirasakan masyarakat manfaatnya, menjadi modal menuju kursi kepala
daerah, baik untuk gubernur maupun bupati/walikota. Masyarakat Sumbar sudah cerdas
memilih,” kata pengamat politik dari Unand, Edi Indrizal.
Sedangkan cawagub yang disebut-sebut mendampingi Hendra
Irwan Rahim adalah Romy Adams, anak muda asal Luak Limopuluah Kota. Apalagi
spanduk mereka sudah terpampang dimana-mana, sejak habis pemilu legislatif
tahun lalu. Pasangan ini tinggal ijab kabul saja lagi.
Siapa Romy? Belum banyak orang yang tahu. Tahunya baru
sebatas saudara kandung senator hebat Sumbar Jeffrie Geovannie. Namun tingkat
popularis Romy bisa terangkat karena faktor Jeffrie Geovannie. Jeffrie, selama
ini sukses mengangkat reputasi siapa saja yang serius diperjuangkannya.
“Selama ini baik Jeffrie maupun adiknya Romy terus
membantu masyarakat di kampung halamannya, Limapuluh Kota baik bantuan sosial,
pendidikan dan agama. Kalau nggak salah, usai Pilkada 2005, aksi peduli ini
dilakukan. Hanya saja memang tidak terpublikasi,” kata Ari Prima, pengurus
Jeffrie Geovannie Foundation.
Sementara itu bursa balon wagub yang disebut-sebut
mendampingi Irwan Prayitno adalah Nasrul Abit, bupati Pesisir Selatan dan
Taslim (mantan anggota DPR dari PAN). Reputasi Nasrul Abit, diakui
kehebatannya. Kalau dengan Nasrul, Irwan akan mendulang suara signifikan.
Soalnya, Rang Pasisia yakin dengan Nasrul.
Tapi, Nasrul tak bisa merasa aman dulu, karena anak muda
yang tokoh Muhammadiyah sekaliber Taslim kabarnya juga mengincar jadi
pendamping Irwan. Kalau jadi, suara Rang Salingka Agam akan penuh ke Taslim.
Taslim dikenal sebagai politisi ulung. Dia malang
melintang di DPRD provinsi dan DPR. Dia sudah hafal seluruh sudut Sumbar dan
tahu pula tentang selera masyarakat.
Bursa cawagub lain yang mengapung adalah Josrizal Zain
(Ketua Demokrat Sumbar), Hidayat (Anggota DPRD Sumbar dari Partai Gerindra) dan
satu-satunya kaum perempuan, Sumarni Alam (Partai NasDem). Kabarnya, mereka
juga bersaing menjadi pendamping Fauzi Bahar yang disebut-sebut maju lagi
sebagai cagub Sumbar.
Josrizal sebagai ketua partai, punya peluang cukup
besar untuk menjadi cawagub. Apalagi rekam jejaknya selama memimpin Payakumbuh,
bagus. Payakumbuh bersih, Yosrizal yang merintisnya.
Nama Hidayat, kader muda Gerindra juga punya kans.
Tadinya dianggap biasa-biasa saja bahkan tak masuk bursa. Sejak pungli Samsat
terungkap, namanya berkibar. Apalagi induk semangny di Gerindra Sumbar, Syuir
Syam tak berniat maju.
Sedangkan Sumarni Alam, srikandi asal Piaman kiprahnya
di dunia hukum tak diragukan lagi. Aura bundo kanduang yang melekat di ranah
minang, setidaknya terjawab dengan majunya Sumarni Alam.
“Sumbar satu-satunya menganut sistem matrilinier. Kaum
perempuan diagungkan dan diajak memikirkan kemajuan ranah minang. Kenapa saat
Pilgub tak ada yang peduli perempuan. Kini saatnya perempuan memimpin. Saya
yakin bisa,” kata Geni, pendukung berat Sumarni Alam yang juga sama-sama
berasal dari Piaman.
Sumber: Harian Singgalang
Tidak ada komentar:
Posting Komentar