Jagaku—Asisten
Pemerintahan dan Kesra (Asisten 1) Pemkab Solok Selatan Ismael Koto secara
resmi mengajukan surat pengunduran diri, Senin (2/2/2015). Pengunduran diri
tersebut merupakan bukti keseriusan Ismael Koto untuk fokus menghadapi tahapan
Pilkada di Kota Solok.
Dengan keyakinan tinggi, Ismael tidak hanya mundur dari
jabatannya sebagai Asisten 1 Pemkab Solsel, tapi juga dari statusnya sebagai
Pegawai Negeri Sipil (PNS). Prosesi pengunduran diri tersebut dilakukan usai
apel gabungan di hadapan seluruh pegawai dan pejabat pemerintahan di lingkup
Pemkab Solsel.
Ikut hadir dalam prosesi tersebut, Sekda Solsel Yulian
Efi, jajaran kepala dinas dan SKPD, dan seluruh pegawai Pemkab Solsel. Seluruh
hadirin melepas Ismael dengan rasa haru. Bahkan di akhir prosesi, Sekda Yulian
Efi memimpin doa agar Ismael bisa berhasil dalam perjuangannya menjadi Walikota
Solok periode 2015-2020.
Usai apel gabungan tersebut, Ismael Koto kemudian
menghadap Bupati Solsel, Muzni Zakaria dan melaporkan bahwa dirinya telah
mengajukan surat pengunduran diri. Dengan alasan ingin fokus berjuang di
Pilkada Kota Solok.
Muzni yang diwawancarai wartawan usai prosesi tersebut
mengaku berat untuk melepas Ismael Koto. Menurutnya, selama ini Ismael
dikenalnya sebagai PNS dan pejabat yang memiliki kapabilitas, kreativitas dan
komitmen yang tinggi dalam bekerja. Muzni juga menilai Ismael sebagai pribadi
yang ulet, rajin dan disenangi semua orang.
“Terus terang, saya berat melepas Ismael Koto. Dia
merupakan figur yang sangat saya andalkan di Solsel. Tapi, saya juga sadar
bahwa Kota Solok juga sangat membutuhkan beliau. Saya juga punya keyakinan
tinggi beliau bisa menjalankan amanah memimpin Kota Solok. Sebab beliau
memiliki kapasitas dan kapabilitas memimpin yang sangat baik,” ujarnya.
Muzni juga melihat ada persamaan dirinya dengan Ismael
Koto saat maju di Pilkada Solsel tahun 2010 lalu. Yakni sama-sama figur yang
lebih dulu berkiprah di luar daerah. Sebelumnya, Muzni menjadi pejabat di
sejumlah daerah di Sumbar. Terakhir Muzni menjadi Kepala Dinas Pekerjaan Umum
(PU) Kota Padang.
“Sebelum maju di Pilkada Solsel saya bergerilya di
sejumlah daerah di Sumbar dan terakhir di Kota Padang. Perlu diingat,
masyarakat kita sudah sangat cerdas. Mereka tahu pemimpin yang terbaik untuk
mereka, meskipun tidak berkiprah di daerah sendiri sebelumnya. Ismael Koto
telah memenuhi syarat dan kepatutan memimpin Kota Solok, yaitu ‘takah, tokoh
dan toke’. Takah, karena Ismael merupakan figur yang memiliki kecerdasan, visi
dan misi yang di atas rata-rata.
Sementara tokoh, sejak lama beliau menjadi salah satu
figur yang telah sangat dikenal di Solok dan menjadi tempat mengadu bagi
masyarakat Solok. Sementara toke, selama ini, di samping dikenal sebagai
pegawai yang cakap menjalankan tugas, Ismael juga dikenal sebagai pengusaha
yang sukses. Ia memiliki sejumlah usaha yang menghidupi dan menjadi lapangan
kerja bagi banyak orang. Seperti pom bensin (SPBU), pom elpiji (SPBG), agen
pelumas Pertamina dan sejumlah usaha lainnya. Perlu juga diingat, usaha-usaha
tersebut telah dirintisnya, jauh sebelum menjadi PNS. Karena itu, saya melihat
niat beliau maju di pilkada Kota Solok 2015, tidak sedikitpun ada motif uang,
dan hanya semata-mata ingin menjadikan Kota Solok lebih sejahtera ke depannya,”
tuntasnya.
Hal senada juga diungkapkan Wabup Solsel Abdul Rahman.
Menurutnya, selama ini Ismael Koto dikenal sebagai problem solving atau
penyelesai masalah di internal Pemkab Solok dan lingkungan sekitarnya.
Banyak persoalan di tingkat SKPD, kecamatan hingga ke
tingkat nagari yang mampu diselesaikan Ismael.
“Ismael adalah figur yang senang dan pandai berkawan.
Network (jaringan) yang beliau miliki sangat luas. Bahkan ada istilah, ke
daerah manapun beliau pergi, beliau selalu ada teman akrab. Hal itu juga yang
membuat beliau mampu menyelesaikan masalah-masalah pelik dan ruwet. Seperti
yang terakhir ini, pada masalah pemilihan walinagari Lubuk Ulang Aling, beliau
tak segan-segan turun langsung menyelesaikannya. Dan terbukti, dengan bakat dan
kemampuan kepemimpinannya, masalah tersebut tuntas dalam sekejap. Pokoknya,
Ismael datang, persoalan tuntas,” ujarnya.
Sementara itu, Sekda Solsel Yulian Efi menyatakan
Ismael sebagai pribadi yang cakap menjalankan tugas. Yulian memandang Ismael
sebagai pegawai yang memiliki pola dan kinerja yang sangat terukur.
Menurutnya, selama mengpalai sejumlah dinas dan
terakhir menjadi Asisten 1, Ismael selalu tuntas melaksanakan tugas dengan
hasil prima. “Saya sudah mengenal Ismael sejak bangku kuliah. Bakat dan
kepemimpinannya sudah terlihat sejak muda. Di jajaran Pemkab Solsel selama ini,
Ismael selalu menjalankan tugasnya dengan sempurna. Bahkan sejumlah masalah
berat, penyelesaiannya selalu berada di tangan beliau. Karena itu saya yakin,
beliau telah patut dan akan sukses memimpin Kota Solok jika diberi amanah oleh
warga Kota Solok nantinya,” ujarnya.
Di samping atasan, sejumlah bawahan dan staf Ismael
Koto juga memiliki kesan mendalam pada figur Ismael. Kabid Mutasi Setda Solsel
Aprialsal mengaku dirinya dan sejumlah staf Ismael lainnya merasa sangat kehilangan.
Menurutnya, Ismael memiliki perhatian tinggi terhadap
staf hingga level terbawah. Ia menyatakan Ismael selalu menghargai ide dan
saran stafnya serta selalu menciptakan suasana kerja penuh kekeluargaan. Hal
senada juga diungkapkan staf Ismael lainnya, Mimi Sapitri. Menurut Mimi, di
samping memiliki integritas dan dedikasi tinggi, figur Ismael sejak lama juga
dikenal suka membantu siapa saja yang meminta bantuan. Meskipun secara
emosional, beliau tidak dekat dengan orang tersebut. Bahkan orang yang sekali
itu bertemu.
Sebelumnya, Ismael Koto telah menabuh genderang
kesiapan untuk maju menjadi calon Wali Kota Solok 2015 ini. Saat ini, namanya
menjadi pembicaraan luas dan dinilai sebagai kandidat yang paling kuat. Bahkan
kepopulerannya di Kota Solok sudah menyamai dua incumbent yang disebut
sama-sama bakal maju dan pecah kongsi, yaitu Wako Irzal Ilyas dan Wawako Zul
Elfian.
Majunya Ismael Koto sebagai kandidat Walikota Solok
periode 2015-2020 tidak terlepas dari keinginannya mengabdi di Kota Solok.
Menurut Ismael, Kota Solok butuh pemimpin yang memiliki kemampuan
entrepreneurship dan birokrat handal. Menurutnya, Kota Solok memiliki banyak
kelebihan dari daerah lain. Seperti memiliki sumber daya manusia (SDM) yang
sangat baik dan lokasi yang strategis di tengah-tengah provinsi Sumbar, yang
dikenal sebagai satu dari daerah segitiga emas Sumbar. Namun, hingga usianya
yang kini telah 44 tahun, tidak banyak perubahan yang terjadi di Kota Solok.
Ismael juga menegaskan dirinya siap maju menjadi salah
satu kandidat Walikota Solok tahun depan. Pria kelahiran 31 Agustus 1967
tersebut menyatakan alasannya maju untuk menjadi salah satu elemen pembaharuan
di Kota Solok.
Menurutnya Kota Solok butuh figur untuk mengubah arah
kebijakan dan kondisi daerah ke arah yang lebih baik. Sebagai daerah yang
berada di perlintasan antar kota di Sumbar, Kota Solok butuh pemimpin yang
mampu mengembangkan potensi tersebut.
“Kota Solok mesti dibangun dengan berpatokan pada
potensi yang dimiliki. Konsep entrepreneurship sangat cocok diterapkan di Kota
Solok. Untuk itu, Kota Solok harus memiliki program yang mampu menggerakkan
segenap potensi yang dimiliki daerah. Seluruh lapisan masyarakat di Kota Solok
harus dilibatkan dalam program tersebut.”
Setelah hal itu terwujud, baru lah kita bisa bicara
soal kesejahteraan. Untuk bisa menerapkan program-program tersebut, dibutuhkan
birokrat-birokrat yang mampu menyentuh seluruh lapisan masyarakat. Sehingga
program-program tersebut mampu membawa perubahan di masyarakat ke arah yang
lebih baik,” ujarnya.
Sumber: Harian Singgalang
Tidak ada komentar:
Posting Komentar