Kamis, 05 Februari 2015

Maju dalam Pilkada Kota Solok, Ismael Koto Ajukan Pengunduran Diri

Jagaku—Asisten Pemerintahan dan Kesra (Asisten 1) Pemkab Solok Selatan Ismael Koto secara resmi mengajukan surat pengunduran diri, Senin (2/2/2015). Pengunduran diri tersebut merupakan bukti keseriusan Ismael Koto untuk fokus menghadapi tahapan Pilkada di Kota Solok.

Dengan keyakinan tinggi, Ismael tidak hanya mundur dari jabatannya sebagai Asisten 1 Pemkab Solsel, tapi juga dari statusnya sebagai Pegawai Negeri Sipil (PNS). Prosesi pengunduran diri tersebut dilakukan usai apel gabungan di hadapan seluruh pegawai dan pejabat pemerintahan di lingkup Pemkab Solsel.
Ikut hadir dalam prosesi tersebut, Sekda Solsel Yulian Efi, jajaran kepala dinas dan SKPD, dan seluruh pegawai Pemkab Solsel. Seluruh hadirin melepas Ismael dengan rasa haru. Bahkan di akhir prosesi, Sekda Yulian Efi memimpin doa agar Ismael bisa berhasil dalam perjuangannya menjadi Walikota Solok periode 2015-2020.
Usai apel gabungan tersebut, Ismael Koto kemudian menghadap Bupati Solsel, Muzni Zakaria dan melaporkan bahwa dirinya telah mengajukan surat pengunduran diri. Dengan alasan ingin fokus berjuang di Pilkada Kota Solok.
Muzni yang diwawancarai wartawan usai prosesi tersebut mengaku berat untuk melepas Ismael Koto. Menurutnya, selama ini Ismael dikenalnya sebagai PNS dan pejabat yang memiliki kapabilitas, kreativitas dan komitmen yang tinggi dalam bekerja. Muzni juga menilai Ismael sebagai pribadi yang ulet, rajin dan disenangi semua orang.
“Terus terang, saya berat melepas Ismael Koto. Dia merupakan figur yang sangat saya andalkan di Solsel. Tapi, saya juga sadar bahwa Kota Solok juga sangat membutuhkan beliau. Saya juga punya keyakinan tinggi beliau bisa menjalankan amanah memimpin Kota Solok. Sebab beliau memiliki kapasitas dan kapabilitas memimpin yang sangat baik,” ujarnya.
Muzni juga melihat ada persamaan dirinya dengan Ismael Koto saat maju di Pilkada Solsel tahun 2010 lalu. Yakni sama-sama figur yang lebih dulu berkiprah di luar daerah. Sebelumnya, Muzni menjadi pejabat di sejumlah daerah di Sumbar. Terakhir Muzni menjadi Kepala Dinas Pekerjaan Umum (PU) Kota Padang.
“Sebelum maju di Pilkada Solsel saya bergerilya di sejumlah daerah di Sumbar dan terakhir di Kota Padang. Perlu diingat, masyarakat kita sudah sangat cerdas. Mereka tahu pemimpin yang terbaik untuk mereka, meskipun tidak berkiprah di daerah sendiri sebelumnya. Ismael Koto telah memenuhi syarat dan kepatutan memimpin Kota Solok, yaitu ‘takah, tokoh dan toke’. Takah, karena Ismael merupakan figur yang memiliki kecerdasan, visi dan misi yang di atas rata-rata.
Sementara tokoh, sejak lama beliau menjadi salah satu figur yang telah sangat dikenal di Solok dan menjadi tempat mengadu bagi masyarakat Solok. Sementara toke, selama ini, di samping dikenal sebagai pegawai yang cakap menjalankan tugas, Ismael juga dikenal sebagai pengusaha yang sukses. Ia memiliki sejumlah usaha yang menghidupi dan menjadi lapangan kerja bagi banyak orang. Seperti pom bensin (SPBU), pom elpiji (SPBG), agen pelumas Pertamina dan sejumlah usaha lainnya. Perlu juga diingat, usaha-usaha tersebut telah dirintisnya, jauh sebelum menjadi PNS. Karena itu, saya melihat niat beliau maju di pilkada Kota Solok 2015, tidak sedikitpun ada motif uang, dan hanya semata-mata ingin menjadikan Kota Solok lebih sejahtera ke depannya,” tuntasnya.
Hal senada juga diungkapkan Wabup Solsel Abdul Rahman. Menurutnya, selama ini Ismael Koto dikenal sebagai problem solving atau penyelesai masalah di internal Pemkab Solok dan lingkungan sekitarnya.
Banyak persoalan di tingkat SKPD, kecamatan hingga ke tingkat nagari yang mampu diselesaikan Ismael.
“Ismael adalah figur yang senang dan pandai berkawan. Network (jaringan) yang beliau miliki sangat luas. Bahkan ada istilah, ke daerah manapun beliau pergi, beliau selalu ada teman akrab. Hal itu juga yang membuat beliau mampu menyelesaikan masalah-masalah pelik dan ruwet. Seperti yang terakhir ini, pada masalah pemilihan walinagari Lubuk Ulang Aling, beliau tak segan-segan turun langsung menyelesaikannya. Dan terbukti, dengan bakat dan kemampuan kepemimpinannya, masalah tersebut tuntas dalam sekejap. Pokoknya, Ismael datang, persoalan tuntas,” ujarnya.
Sementara itu, Sekda Solsel Yulian Efi menyatakan Ismael sebagai pribadi yang cakap menjalankan tugas. Yulian memandang Ismael sebagai pegawai yang memiliki pola dan kinerja yang sangat terukur.
Menurutnya, selama mengpalai sejumlah dinas dan terakhir menjadi Asisten 1, Ismael selalu tuntas melaksanakan tugas dengan hasil prima. “Saya sudah mengenal Ismael sejak bangku kuliah. Bakat dan kepemimpinannya sudah terlihat sejak muda. Di jajaran Pemkab Solsel selama ini, Ismael selalu menjalankan tugasnya dengan sempurna. Bahkan sejumlah masalah berat, penyelesaiannya selalu berada di tangan beliau. Karena itu saya yakin, beliau telah patut dan akan sukses memimpin Kota Solok jika diberi amanah oleh warga Kota Solok nantinya,” ujarnya.
Di samping atasan, sejumlah bawahan dan staf Ismael Koto juga memiliki kesan mendalam pada figur Ismael. Kabid Mutasi Setda Solsel Aprialsal mengaku dirinya dan sejumlah staf Ismael lainnya merasa sangat kehilangan.
Menurutnya, Ismael memiliki perhatian tinggi terhadap staf hingga level terbawah. Ia menyatakan Ismael selalu menghargai ide dan saran stafnya serta selalu menciptakan suasana kerja penuh kekeluargaan. Hal senada juga diungkapkan staf Ismael lainnya, Mimi Sapitri. Menurut Mimi, di samping memiliki integritas dan dedikasi tinggi, figur Ismael sejak lama juga dikenal suka membantu siapa saja yang meminta bantuan. Meskipun secara emosional, beliau tidak dekat dengan orang tersebut. Bahkan orang yang sekali itu bertemu.
Sebelumnya, Ismael Koto telah menabuh genderang kesiapan untuk maju menjadi calon Wali Kota Solok 2015 ini. Saat ini, namanya menjadi pembicaraan luas dan dinilai sebagai kandidat yang paling kuat. Bahkan kepopulerannya di Kota Solok sudah menyamai dua incumbent yang disebut sama-sama bakal maju dan pecah kongsi, yaitu Wako Irzal Ilyas dan Wawako Zul Elfian.
Majunya Ismael Koto sebagai kandidat Walikota Solok periode 2015-2020 tidak terlepas dari keinginannya mengabdi di Kota Solok. Menurut Ismael, Kota Solok butuh pemimpin yang memiliki kemampuan entrepreneurship dan birokrat handal. Menurutnya, Kota Solok memiliki banyak kelebihan dari daerah lain. Seperti memiliki sumber daya manusia (SDM) yang sangat baik dan lokasi yang strategis di tengah-tengah provinsi Sumbar, yang dikenal sebagai satu dari daerah segitiga emas Sumbar. Namun, hingga usianya yang kini telah 44 tahun, tidak banyak perubahan yang terjadi di Kota Solok.
Ismael juga menegaskan dirinya siap maju menjadi salah satu kandidat Walikota Solok tahun depan. Pria kelahiran 31 Agustus 1967 tersebut menyatakan alasannya maju untuk menjadi salah satu elemen pembaharuan di Kota Solok.
Menurutnya Kota Solok butuh figur untuk mengubah arah kebijakan dan kondisi daerah ke arah yang lebih baik. Sebagai daerah yang berada di perlintasan antar kota di Sumbar, Kota Solok butuh pemimpin yang mampu mengembangkan potensi tersebut.
“Kota Solok mesti dibangun dengan berpatokan pada potensi yang dimiliki. Konsep entrepreneurship sangat cocok diterapkan di Kota Solok. Untuk itu, Kota Solok harus memiliki program yang mampu menggerakkan segenap potensi yang dimiliki daerah. Seluruh lapisan masyarakat di Kota Solok harus dilibatkan dalam program tersebut.”
Setelah hal itu terwujud, baru lah kita bisa bicara soal kesejahteraan. Untuk bisa menerapkan program-program tersebut, dibutuhkan birokrat-birokrat yang mampu menyentuh seluruh lapisan masyarakat. Sehingga program-program tersebut mampu membawa perubahan di masyarakat ke arah yang lebih baik,” ujarnya.

Sumber: Harian Singgalang

Tidak ada komentar:

Posting Komentar