PADANG — Masalah penolakan investasi Lippo Group di Kota Padang mendapat tanggapan dari Komunitas Masyarakat Padang Kota Tercinta (KOMPAK). Hal itu disampaikan Rabu (19/2) di sekratariat KOMPAK, kawasan Ulak Karang.
Dalam penyampaian sikap kemarin, hadir Ketua Umum KOMPAK Lincoln Alex Dt. Rajo Sulaiman, Sekretaris Umum Isa Kurniawan, Wakil Bendahara Diane Betale, dan beberapa pengurus lainnya. KOMPAK menilai penolakan Forum Masyarakat Minang (FMM) Sumbar terhadap masuknya investasi Lippo Group sudah berlebihan dan tidak proporsional lagi.
“Kami sebagai warga Kota Padang sudah merasa terganggu dengan mereka-mereka yang mengatasnamakan orang Minang, kemudian mengacak-acak Kota Padang,” ujar Lincoln Alex.
Awalnya, kata Alex, KOM PAK ikut menolak kehadiran RS Siloam dan sekolah Pelita Harapan, namun setelah dibatalkannya rencana tersebut dan tinggal lagi pembangunan mall dan hotel, mereka mendukung investasi tersebut. Karena bisa membuka lapangan pekerjaan bagi masyarakat dan memicu pertumbuhan ekonomi Kota Padang.
Lebih lanjut ia mengatakan, sangat tidak beralasan kalau masih ada penolakan terhadap investasi mall dan hotel tersebut. Pemko Padang sudah memproses izin Amdal-nya, yakni untuk mall dan hotel. Berarti investor sudah mengalah dan tidak ada lagi rencana RS Siloam dan sekolah. “Kami tidak habis pikir kalau masih ada yang menolak,” tegas Lincoln.
Tak jauh beda, Isa Kurniawan menyampaikan, bahwa dulunya di antara mereka yang mengatasnamakan orang Minang itulah yang merusak Minang dengan perangai buruknya. “Semua orang tahu siapa-siapa mereka, dan bagaimana masa lalu mereka. Jangan sok-sok yang paling Minang segalalah,” tandas Isa.
Ditegaskan pula, KOMPAK siap menggalang kekuatan bersama elemen masyarakat Padang lainnya untuk mendukung terwujudnya investasi pembangunan mall dan hotel di Jl. Khatib Sulaiman itu untuk kemajuan Kota Padang ke depan. KOMPAK merupakan sebuah Ormas yang telah berdiri semenjak tahun 2006. (rel)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar