Senin, 11 Maret 2024

FILANTROPI ISLAM PARA MUDA BANTU KAUM MISKIN: Militansi Laskar Sedekah

“Pasukan” Laskar Sedekah 
Padang, mantagismeSekumpulan para muda ini menamakan kelompoknya Laskar Sedekah dan menyebut sebagai komunitas independen yang peduli dan cinta kepada orang-orang yang membutuhkan dan berkomitmen menyampaikan amanah sedekah 100 persen tanpa potongan operasional.

Sementara untuk operasional mereka beraktivitas banyak menggunakan dana pribadi. Militansi mereka terhadap masyarakat yang kurang mampu, menggetarkan hati.

Laskar Sedekah (LS) berpusat di Yogyakarta sebuah komunitas sosial yang melakukan aktivitas filantropi Islam dengan membantu orang-orang yang membutuhkan melalui pemberian sedekah. Komunitas ini didirikan di Godean, Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta pada 30 Maret 2012. LS kini telah berkembang dengan baik dan telah memiliki cabang di pelbagai kota dan kabupaten di Indonesia.

Untuk Provinsi Sumatera Barat, dengan nama Laskar Sedekah (LS) Padang, telah hadir sejak 1 Januari 2016. Kota Padang merupakan LS kedua di Sumatera setelah Medan, Sumut.

Kini, dalam menyalurkan dana sedekah, masyarakat Kota Padang sudah punya alternatif dan pilihan di luar lembaga sejenis ini. Berbeda dengan lembaga sejenis, bersedekah di Laskar Sedekah tanpa dipotong oleh biaya operasional. Jumlah yang dibayarkan donatur, diterima dengan utuh oleh penerima manfaat.

Laskar Sedekah Cabang Padang didirikan oleh Dwi Renny Junnisa dan Zul Ristiwan saat keduanya masih berstatus mahasiswa. Mereka mencari donatur dan para pesedekah melalui media sosial dan jejaring lainnya.

"Awalnya, kami mencari para pesedekah dan donator lebih banyak menggunakan media sosial. Orang tahu kami dari Instagram, lalu makin ke sini Laskar Sedekah dikenal dari orang ke orang," ungkap Aidil Rahmadi, Ketua Eksekutor Laskar Sedekah Indonesia Cabang Padang saat bincang-bincang dengan Khazanah, Minggu, 19 Mei 2019.

Pertamanya, tambahnya, LS bergerak dengan semangat komunitas. Jadi semua donasi donatur sepenuhnya didonasikan 100 persen kepada mustahik. Setiap donatur bisa berdonasi melalui mengirimkan ke rekening Laskar Sedekah Indonesia.

"Untuk donasi dikumpulkan pada satu rekening di pusat, nanti pusat yang akan mendistribusikan kepada cabang-cabang, karena tiap daerahnya memang tidak memiliki rekening dan staf sendiri," ucapnya.

Selain itu cara untuk berdonasi melalui pendistribusian celengan. "Kita memiliki celengan. Bagi yang berminat nanti dikirimkan hingga batas waktu atau celengannya sudah penuh dikembalikan lagi kepada LS. Celengan distribusikan kepada pribadi, bukan institusi," tambahnya.

Setiap donasi yang akan disalurkan oleh Laskar Sedekah, harus sesuai dengan keinginan donatur yang berdonasi. Oleh karena itu, semua donatur terlebih dahulu melakukan akad dengan Laskar Sedekah.

"Setiap donatur yang akan berdonasi terlebih dahulu ada akadnya dengan kita. Mereka akan berdonasi kepada siapa atau untuk program apa. Jadi ada akad yang jelas, nanti donasi harus diberikan sesuai dengan akad tersebut, misal seorang donatur ingin bersedekah untuk duda duafa atau janda duafa, ya kita akan berikan kepada mereka," jelasnya.

Selama bulan Ramadan ini, Laskar Sedekah memiliki banyak program, seperti berbagi buka puasa, berbagi makanan untuk sahur, berbagi dengan anak yatim, piatu, dan duafa serta berbagi bingkisan lebaran.

"Kita memiliki program berbagi buka puasa 10 Mei kemarin. Tidak hanya untuk kaum duafa tetapi juga orang-orang yang berbuka puasa, kami bagikan di beberapa titik, di mulai dari dekat kampus UNP," ceritanya.

Untuk sahur pembagian makanan diprioritaskan untuk duafa yang tidur di masjid dan pekerja kasar yang bekerja di sekitar Pasar Raya Padang.

"Untuk pembagian makanan sahur fokusnya kepada orang-orang yang tidur di masjid dan orang-orang yang bekerja di pasar tambahnya," ungkap Aidil Rahmadi.

Sementara itu, ada program Ramadan yang belum terlaksana yaitu berbelanja bersama dengan anak yatim dan berbagi dengan bingkisan. Program berbelanja bersama anak yatim ini langsung berbelanja dengan mereka. Alih-alih memberikan santunan dalam bentuk pakaian atau makanan mereka langsung memboyong anak yatim ke pasar. Mereka ingin mendengarkan apa yang penerima sedekah butuhkan.

"Program ini akan segera dilaksanakan. Tahun lalu kita adakan dengan 100 anak yatim, piatu, dan duafa. Mereka diajak berkeliling di pasar membeli barang yang mereka butuhkan dengan jumlah maksimal belanja itu sebesar 300 ribu setiap anak. Mereka juga diajak bermain, berusaha menyenangkan merekalah," cerita Aidil Rahmadi.

Sementara itu, kegiatan rutin Laskar Sedekah sepanjang tahun yaitu membagikan nasi bungkus kepada pemulung, tukang sapu jalan, duafa pada setiap awal bulan.

"Kegiatan rutin kami yaitu tebar nasi bungkus pada setiap awal bulan kepada bapak-bapak tukang sapu, pemulung, itu kami nyebar ke beberapa titik. Jumlah nasi yang dibagikan sekitar 30-80 nasi bungkus," jelasnya.

Tiga tahun berdiri, hal yang lumrah dialami semua komunitas social. Anggota atau relawan datang dan pergi. Hal seperti ini juga terjadi di LS. Relawan penggerak sangat sedikit yang aktif.

"Kendala kami yaitu kurang relawan sebenarnya. Setiap kegiatan nyaris selalu orang yang sama. Kami tidak memiliki proses rekrutan yang terstruktur. Namun, mempersilakan selebar-lebarnya setiap orang yang ingin bergabung," tambahnya.

Untuk operasional kegiatan, saat ini Laskar Sedekah Indonesia Cabang Padang belum memiliki kantor atau sekretariat khusus. Untuk operasionalnya pun dari kantong masing-masing.

"Kalau ada kegiatan operasionalnya dengan dana pribadi. Ada juga dari donatur, yang memang akadnya untuk biaya operasional," jelasnya.

Selama menjadi relawan di Laskar Sedekah, Aidil menuturkan semua kegiatan yang ia lakukan membuatnya tambah bersyukur.

"Apa yang dilakukan sebenarnya mencas hati. Kami datang ke rumah mereka, mendengar cerita mereka. Itu membuat saya lebih bersyukur dengan apa yang saya punya," ujar mahasiswa UNP ini. 

Hal yang sama juga dituturkan oleh Ike Sabaria. Ia merasakan banyak pintu  yang terbuka jika ingin berbuat baik.

"Pengalaman yang berkesan itu ketika adanya kunjungan ke panti asuhan dalam beberapa program yang kala itu kita mengunjungi panti di daerah Parupuak Tabing. Bersama dengan ibu penjaga pantinya kita masak bersama untuk menyiapkan makan bersama dan kebetulan waktu itu milad (ulang tahun) Laskar Sedekah Kota Padang," ceritanya.

Ike dan kawan-kawan berjuang untuk bisa mendapatkan dana hingga mendekati acara. "Itulah momen pertama aku mulai merasakan bagaimana perjuangan persiapan yang dana H-2 acara dananya belum terkumpul sesuai target namun karena usaha dalam menggerakkan hati itu tiada henti dari pada penggerak akhirnya tak disangka donasi berdatangan dan hingga pelaksanaan dengan sangat hikmat," kisahnya. n sonia

Bersedekah Maka Kita Bermental Kaya

Dari situs www.laskarsedekah.com  mereka menerangkan latar belakang kehadiran Laskar Sedekah. Hidup berdampingan dalam bermasyarakat senantiasa mengajarkan untuk berbagi terhadap sesame.  Di samping itu memang begitulah ajaran dari tiap agama. Sesuai dengan falsafah kita hidup harus bisa melihat ke bawah kepada mereka yang membutuhkan uluran tangan.

“Jangan lah menatap pada hingar-bingar kehidupan yang merupakan nafsu dunia,” kata Ma’ruf Fahrudin, salah seorang dari 7 pendiri Laskar Sedekah Indonesia.

Awalnya, kata Ma’ruf Fahrudin, kehadiran Laskar Sedekah ini terinspirasi dari seorang balita yang sedang sakit namun tak ada biaya untuk berobat. “Melalui sahabat kecil tersebut, hati kami tergerak untuk saling berbagi. Dengan mendirikan sebuah wadah, dimana dalam wadah tersebut terkumpul biodata orang-orang yang membutuhkan, yang sebelumnya telah disurvei terlebih dahulu sehingga sedekah tersalurkan kepada mereka yang benar-benar membutuhkan,” urainya.

“Tujuh orang pemuda berinisiatif untuk membentuk komunitas ini. Saya merealisasikannya untuk berbagi terhadap sesama dengan mengupload foto seorang balita yang sedang sakit namun tak ada biaya untuk berobat,” kisahnya..

Laskar Sedekah merupakan gerakan sosial independen yang peduli dan cinta, kepada mereka yang membutuhkan. Laskar Sedekah mengabdi untuk masyarakat dalam berbagai kegiatan dan misi sosial, di antaranya menyalurkan sedekah cepat, tepat, mudah, profesional dan bertanggung jawab.

Selain itu Laskar Sedekah juga membantu anak yatim, piatu, duafa, orang sakit maupun anak berkebutuhan khusus, pelajar yang tidak mampu, bahkan membantu janda dan duda yang tidak mampu.

Visi-misi tersebut direalisasikan dalam aksi agenda rutin seperti tebar nasi bungkus, antar-jemput pasien ke rumah sakit, dan eksekusi sedekah yang meliputi menyampaikan uang tunai kepada target sedekah, maupun menyampaikan amanah akad sedekah dari berbagai program LS, di antaranya berbagi paket pendidikan, sembako, atau paket mengaji berupa Iqro’ dan Alquran.

“Laskar Sedekah mengajak kepada masyarakat untuk bersedekah melalui media sosial untuk menghimpun dana dalam membantu orang-orang yang membutuhkan. Termasuk sebagai sarana pertanggungjawabannya pun LS menggunakan media sosial dengan meng-upload foto-foto dokumentasi eksekusi sedekah,” terangnya.

 “Pasukan” merupakan sebutan untuk anggota yang tergabung dalam Laskar Sedekah. Mereka semua bergerak hanya mencari rida Allah tanpa mengejar materi. Sejauh ini LS memiliki ratusan pasukan yang tersebar di 17 kota di Indonesia, yaitu di Yogyakarta sebagai pusatnya dan di Jakarta, Bekasi, Samarinda, Tangerang, Surakarta, Surabaya, Medan, Bandung, Makassar, Banjarmasin, Semarang, Bogor, Probolinggo, Padang, dan Malang sebagai cabangnya.

Selain itu LS juga telah memiliki 9 mobil ambulance dan 2 mobil sosial yang digunakan untuk melayani antar-jemput pasien ke rumah sakit secara gratis maupun untuk transportasi menyampaikan amanah sedekah.

Komunitas dengan slogan “Sedekah 100%, tanpa dipotong operasional” memberikan arti semangat tersendiri yang mengingatkan akan pentingnya menyampaikan amanah dengan cepat, tepat dan bertanggung jawab tanpa menguranginya sedikitpun. Hal itulah yang membuat LS untuk senantiasa menghabiskan saldo yang ada di Rekening Bank agar uang sedekah dapat tersalurkan kepada mereka yang membutuhkan dengan segera.

Awal Mula

Semboyan yang mengajarkan kepada kita bahwa bersedekah itu bukan berarti kita adalah orang kaya. Namun, dengan bersedekah itu berarti kita memiliki mental berbagi sebagai wujud rasa syukur nikmat kita kepada sang Illahi Rabbi, pemberi rezeki.

Alasan pembentukan komunitas Laskar Sedekah dapat dikatakan sangat emosional, karena berhubungan dengan pengalaman pribadi Ma’ruf Fahrudin, pendiri LS . Kala itu, ia dimintai pertolongan tetangga di samping rumahnya untuk membantu seorang balita bernama Nugie Cahya Ramadhani yang membutuhkan biaya operasi kelainan bibir sumbing.

Biaya operasi yang diperlukan oleh balita itu terlalu besar sehingga orang tuanya merasa tidak sanggup untuk menjalaninya. Akhirnya, Ma’ruf melakukan penggalangan dana publik melalui Media sosial (Facebook).

Ia memotret gambar Nugie Cahya Ramadhani dan mencantumkan nomor rekening untuk membantu meringankan biaya operasi balita itu. Tanpa disangka, respon publik sangat antusias.

Dari kampanye tersebut, Ma’ruf berhasil menggalang dana sebesar Rp6 juta yang digunakan sepenuhnya untuk operasi bibir sumbing sang balita hingga ia bisa sembuh seperti sedia kala.

Setelah pengalaman pertama tersebut, pada tanggal 29 Maret 2012, Ma’ruf memperoleh mimpi yang berisi “perintah” agar ia menolong saudara dan orang lain lebih banyak. Berbekal dua pengalaman tersebut, Ma’ruf kemudian mengumpulkan keenam kawannya yang ternyata juga antusias menyambut ide Ma’ruf. Mereka adalah Wisnu, Buyung, Eky, Oktava, Lutfi, dan Yon Aditama.

Dari beberapa percakapan ringan, salah satu dari mereka kemudian menyeletuk untuk menamai komunitas mereka dengan sebutan “Laskar Sedekah”. Ide itu muncul untuk membantah stigma publik tentang Islam yang selalu diidentikan sebagai kelompok yang gemar melakukan kekerasan. Mereka ingin menampilkan wajah baru Islam yang penuh dengan kasih sayang dan keinginan untuk berbagi.

Laskar Sedekah memiliki visi dan misi sebagaimana komunitas atau organisasi lainnya. Perlu digarisbawahi bahwa komunitas ini menggunakan nilai-nilai Islam dalam pergerakannya. Nilai-nilai itu berlandaskan pada QS. Al-Baqarah: 274 yang artinya “Orang-orang yang menafkahkan hartanya di malam dan di siang hari secara sembunyi-sembunyi dan terang-terangan, maka mereka akan mendapat pahala di sisi Tuhannya, tidak ada kekhawatiran terhadap mereka dan tidak (pula) mereka bersedih hati". MN/berbagai sumber

Tidak ada komentar:

Posting Komentar