Didirikan Tokoh Agama Mentoh dan Syuib
Masjid Sabilul Muhtadin
PERJALANAN Metro Bangka Belitung dalam menelusuri jejak sejarah
masjid-masjid tertua di Kota Pangkalpinang sudah sampai ke Masjid
Sabilul Muhtadin di Bukit Merapen, Kecamatan Gerunggang Kota Pangkalpinang. Masjid
ini termasuk ke dalam masjid legendaries di Kota Pangkalpinang dan menjadi
salah satu pelopor perkembangan agama Islam khususnya bagi masyarakat Bukit Merapen.
Masjid ini
dibangun pada tahun 1927
oleh Mentoh dan Syuib yang merupakan putra daerah Bangka. Masjid ini dahulunya berasal dari papan atau kayu, dan belum begitu sempurna. Dahulunya, masjid ini bernama Surau Bukit
Merapin, dan dikelola oleh dua orang ulama yang mendirikan masjid ini.
M Yunus Harun, salah seorang pengurus Masjid Sabilul
Muhtadin Kota Pangkalpinang menjelaskan, bahwa dua orang ulama itu, yakni
Mentoh dan Syuib adalah orang yang
mengembangkan agama Islam di sekitar Bukit Merapin dan Bukit Lama, sekaligus
menjadi pengelola masjid (surau) itu.
Masjid ini digunakan untuk
kepentingan ibadah, untuk belajar agama,
musyawarah, dan mengaji. Bangunannya terbuat dari kayu cempedak dan nyatoh serta atapnya dari genteng.
“Pembangunan masjid ini diperuntukkan untuk umum. Masjid
ini pernah juga didatangi ulama luar daerah yang memberikan ceramah. Pada dasarnya, masjid ini merupakan sebuah
langgar, dan fanatisme agama sangat kental di
masjid ini,” ujar M Yunus
kepada Metro Bangka Belitung, Selasa 15 September 2009.
Di Kota Pangkalpinang, banyak sekali terdapat
masjid-masjid yang berusia tua dan
bersejarah. Namun, masjid ini tidak lapuk dimakan waktu, malah bangunan
masjid tetap berdiri kokoh dan
tegak dan tidak meninggalkan corak
kebudayaan masjid yang aslinya.
Pembangunan Masjid Sabilul Muhtadin
ini juga mendapat bantuan dari Pemerintah Kota Pangkalpinang
walaupun belum jumlah tak begitu besar. Pengurus masjid ini juga akan melebarkan bangunannya tapi masih terkendala masalah
tanah. Pelebaran ini dilakukan karena bangunan masjid tidak mampu lagi
menampung jamaah terutama saat salat Idul Fitri dan Idul Adha.
Kegiatan yang dilakukan di masjid ini antara lain salat
berjamaah, pengajian ibu-ibu dan anak-anak, kuliah subuh, dan TPA. Sementara di bulan puasa ada salat Tarawih, tadarusan anak-anak dan buka bersama di masjid.
Masjid ini juga mempunyai gedung
TPA dan ada siswa anak-anak sebanyak 32
orang dan 30 orang ibu-ibu. Di TPA ,
juga diajarkan pelajaran agama dan
mengaji.
(M-116)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar