Rabu, 13 Maret 2024

Masjid Al Ridho Sungailiat, Diproyeksikan Jadi Masjid Termegah

 

Masjid Al Ridho sedang dibangun tahun 2009
MASJID yang satu ini, bisa dibilang masjid yang cukup tua di Sungailiat. Masjid yang berada di Jalan HOS Cokroaminoto Sungailiat ini umurnya sekitar 102 tahun. Namun sayang, tak ada dokumentasi sejarah tentang proses dan pelaku sejarah tentang kehadiran Masjid Al Ridho ini. Inilah salah satu bagian dari kelemahan kita yang tak memerhatikan pentingnya dokumentasi, arsip, catatan-catatan lainnya. 

Tahun pembangunan masjid pun hanya bisa diketahui dari ukiran dari lempengan besi tua yang berukirkan huruf-huruf Arab. Bahkan, ukiran berbingkai putih dengan tulisan-tulisan huruf Arab dicat hijau ini, bentuknya pun kini tak lagi utuh karena dimakan usia. Namun, tahun pembuatannya masih tertulis jelas yaitu, tahun 1328 Hijriah atau tahun 1907.

H Sugiraya, Ketua Masjid Al Ridho menuturkan, masjid ini berdiri di atas tanah wakaf. Pembangunannya pun dilakukan secara bergotong-royong oleh masyarakat.

”Namun, saya dengar dari orang-orang yang lebih dulu lahir dari saya, bantuan untuk mendirikan masjid ini sebagian besar dari almarhum Haji Abdul Aziz,” tutur Sugiraya pada Selasa, 1 September 2009. Ia mengatakan, keturunan Haji Abdul Aziz masih tinggal di sekitar masjid tersebut.

Walau tak ada dokumen sejarah yang bisa bercerita lebih banyak tentang masjid ini, namun bagi Agus Samsiar, lelaki 70 tahun yang juga bendahara, Masjid Al Ridho punya arti tersendiri bagi masyarakat di sekitar daerah Cokro ini. Pasalnya, masjid ini pernah menjadi pusat aktivitas keagamaan masyarakat pada waktu itu, karena belum banyak masjid yang berdiri pada waktu itu di daerah ini.

”Sekarang kan sudah banyak masjid. Di sekitar sini juga sudah ada beberapa,” tutur Agus.

Awalnya, menurut Agus, masjid ini hanya seluas 12x12 meter saja dengan dinding yang terbuat dari papan. Bahkan hingga kini, kayu penyanggah masjid masih berdiri kokoh. Jumlah awalnya sebanyak 4 buah. Namun kini tinggal 2 saja yang masih ada karena dirobohkan saat pemugaran. Dan sebentar lagi, sisa-sisa bangunan masa lalu pun akan segera hilang karena saat ini Masjid Al Ridho sedang dalam perombakan penuh.

Rencananya masjid ini akan dibangun 2 lantai dan akan menjadi salah satu masjid termegah di Kota Sungailiat. Rencana biaya pembangunannya pun tak main-main sekitar Rp3,4 miliar. Walau persentase pengerjaan masjid masih terbilang kecil, namun tanda-tanda kemegahannya telah terlihat. Penyangga-penyangga kayu yang dulu terbuat dari kayu, kini diganti dengan beton-beton cor.

Karena sedang dalam pemugaran, kini hanya sebagian kecil ruangan yang bisa digunakan, yaitu sekitar 12 x 6 meter saja. Dan siang itu, tampak beberapa lelaki sedang tertidur pulas melepas lelah di masjid usai menunaikan salat Zuhur.

Menurut Agus, yang datang ke masjid ini memang bukan hanya masyarakat dari sekitar Cokro, tapi juga dari daerah lain yang memang kebetulan lewat untuk beribadah.

Dari informasi yang diperoleh Metro Bangka Belitung, saat salat Jumat, pengunjung yang datang untuk menunaikan salat Jumat sangat ramai. Terkadang jalan pun macet, karena letak masjid yang memang sangat mepet dengan jalan raya. Agus pun mengakui hal ini. ”Kalau salat Jumat, sini penuh, sampai keluar-luar sini,” tutur Agus.

Sayang, remaja masjid di Al Ridho ini tak begitu aktif. ”Banyak yang nggak ada,” tutur Agus.

Kini pengurusan masjid pun harus diserahkan kepada yang tua-tua. Tapi semangat ibu-ibu Majelis Taklim di sini patut diancungi jempol. ”Kalau Majelis Taklimnya, saya ancungi jempol. Mending Mbak, kalau usia ibu-ibu ini masih muda, tapi ini sudah lima puluh tahun ke atas, tapi masih tetap aktif,” kata Agus. Agus sendiri menyayangkan generasi muda yang kini seolah tak peduli dengan masjid di lingkungannya ini.

Selain Tarawih, kegiatan rutin yang dilaksanakan di masjid ini adalah buka puasa bersama. Bagi masyakat sekitar yang menunaikan ibadah Magrib di sini, biasanya juga berbuka di sini.

”Ada yang nganter makanan dan minuman ke sini,” tutur Agus. Hal ini memang sudah dilaksanakan secara turun-temurun dari saat Masjid Al Ridho ini mulai dibangun. Agus berharap, masjid ini tetap menjadi pusat aktivitas keagamaan masyarakat Cokro dan Sungailiat. (Endang)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar