Pemko Padang bersinergi dengan Lippo
Group untuk melakukan reklamasi pantai. Lama terpendam, wacana reklamasi Pantai
Padang seperti yang pernah digadang-gadangkan sebelumnya oleh Walikota Padang
Fauzi Bahar mencuat lagi. Pasalnya, saat ini PT Lippo Group tengah bersiap-siap
mengucurkan dana untuk menimbun pantai tersebut sepanjang 7 Km dengan luas 700
Ha untuk disulap menjadi kota baru.
Rencana ini disampaikan oleh Presiden
Direktur PT Lippo Group Theo L Sambuaga saat pemancangan tiang pertama (Ground
Breaking) rumah rumah sakit Internasional, hotel berbintang dan pusat
perdagangan di kawasan Khatib Sulaiman,
Jumat (10/5/2013).
Hadir pada acara tersebut, Ketua DPD RI
Irman Gusman beserta beberapa orang anggota DPD RI asal Sumbar, Menkokesra, Agung Laksono, Menteri Perumahan Rakyat, Djan Faridz, Kepala
BNPB, Syamsul Maarif, Gubernur Sumbar, Irwan Prayitno, tokoh masyarakat minang,
Azwar Anas, Wali Kota Padang Fauzi Bahar
dan undangan lainnya.
Pantai Padang yang memanjang hingga ke
Bandara Internasional Minangkabau (BIM) itu, kata Theo, akan direklamasi seluas
700 Ha. Di sana akan dibangun kota baru dengan berbagai fasilitas baru pula.
”Mudah-mudahan rencana ini akan kami wujudkan dalam waktu dekat,” kata Theo.
Sementara itu, Ketua DPD RI Irman Gusman
mengaku takjub dengan mega proyek yang bakal digeber lagi oleh Lippo setelah
pembangunan rumah sakit, hotel, pusat perdagangan dan sekolah. Menurutnya,
reklamasi Pantai Padang adalah rencana dan investasi yang luar biasa dan patut
disyukuri oleh warga Kota Padang. ”Seperti mimpi saja. Ini benar-benar mega
proyek yang luar biasa,” sebut Irman.
Ia memprediksi, reklamasi Pantai Padang
ini akan memakan biaya sebesar Rp5 triliun sampai Rp10 triliun. Di sisi lain,
Irman Gusman mengimbau agar warga Padang tidak lari dan takut dengan ancaman
bencana. Karena dengan banyaknya investasi yang datang ke Kota Padang, sudah
menunjukan bukti kepulihan kota. “Mari kita sama-sama mendukung dan terbuka
dengan semua investasi yang datang ke kota kita ini,” katanya.
Wali Kota Padang Fauzi Bahar mengatakan,
reklamasi pantai adalah investasi yang sekaligus dipersiapkan untuk mitigasi
bencana tsunami di Kota Padang. Karena dalam pelaksanaaanya nanti, akan
dilakukan penimbunan pada tengah laut seluas 700 hektar menjadi daratan.
Daratan itu akan dibangun bangunan baru
yang didesain membentuk rumah gadang yang difungsikan sebagai pemecah
gelombang.
Dengan kondisi demikian, jika terjadi
bencana tsunami, air laut tak serta merta menghantam rumah-rumah masyarakat di
kawasan Purus. Tapi lebih dulu dihalangi oleh bangunan-bangunan yang ada di
lahan yang telah ditimbun tersebut. Reklamasi pantai ini, kata dia akan sangat
berpengaruh besar pada destinasi wisata, karena di sana juga akan dibangun
arena balapan sekelas MotoGP seperti di Sirkuit
Sepang Malaysia.
Langkah untuk mereklamasi pantai
ini, terang dia, adalah cara terbaik
untuk langkah mitigasi yang dilakukan di kawasan sepanjang pantai jika
dibandingkan dengan pembanguna sea wall atau memindahkan rumah—rumah
masyarakat.
Usai melakukan pemancangan pertama,
rombongan Lippo Group kemarin langsung turun ke Pantai Padang bersama Ketua DPD
RI, Irman Gusman beserta beberapa orang anggota DPD RI asal Sumbar, Menkokesra, Agung Laksono, Menteri Perumahan Rakyat, Haji Djan Faridz,
Kepala BNPB, Syamsul Maarif, Gubernur Sumbar, Irwan Prayitno, tokoh masyarakat
minang, Azwar Anas, Wali Kota Padang
Fauzi Bahar dan undangan lainnya.
Rencana reklamasi pantai padang ini
disambut baik oleh sejumlah pihak. Meski pada awalnya terkesan mimpi, namun
setelah adanya pernyataan kesediaan dari PT Lippo Grup yang akan melakukan
pembangunan.
Sumber: Posmetro Padang
Sumber: Posmetro Padang
Tidak ada komentar:
Posting Komentar